Kurang darah atau anemia adalah
gangguan darah yang ditandai dengan jumlah sel darah merah lebih rendah dari pada nilai normal, nilai normal darah
berbeda beda menurut umur dan jenis kelamin seseorang. Pada orang sehat butir-butir darah
merah mengandung hemoglobin, yaitu sel darah merah yang bertugas untuk membawa
oksigen serta zat gizi lain seperti vitamin dan mineral ke otak dan ke jaringan
tubuh.
Berdasarkan data Riskedas tahun
2018, prevalensi anemia di Indonesia mencapai 23,7%. Dari kelompok umur 5-14
tahun sebanyak 26,8% dan 32,0% terdapat pada kelompok umur 15-24 tahun.
Proporsi kejadian anemia di Indonesia lebih tinggi pada Perempuan dengan
persentase 27,2% dari pada laki-laki yang berada di 20,3%.
Gejala Anemia
●
Kepala Pusing
●
Mudah Lupa
●
Mudah merasa Lelah
●
Pandangan Berkunang-kunang
”Efek dari penyakit anemia yang saya
alami tentu saja menghambat kegiatan saya sehari-hari karena saya sendiri
menjadi sangat mudah lelah,” kata Nur Alia, kamis(19/10/2023).
Menurut seorang tenaga medis yang
bekerja di bank darah, Yessi “penyakit anemia ini tidak dapat
menular” kamis(19/10/2023). Penyakit anemia ini adalah suatu keadaan dimana
kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal, “orang yang mengalami anemia biasanya
hemoglobin (Hb) nya rendah yaitu dibawa dua belas” kata Kadek Novi kamis (19/10/2023).
Pasien anemia biasanya akan membaik
dalam waktu 1 minggu setelah mengkonsumsi suplemen. Namun, umumnya pasien tetap
harus minum suplemen zat besi hingga 6–12 bulan untuk mencukupi cadangan zat
besi di tubuh.
Dari observasi penelitian yang
kelompok kami dapat, pengidap anemia dilarang mengkonsumsi makanan yang dapat
memicu terjadinya anemia semakin parah, diantaranya yaitu : cokelat, kemudian
gluten. Gluten dapat ditemukan pada gandum, selai, pasta, dan biji-bijian. Jika
kamu memiliki anemia, konsumsi makanan-makanan yang mengandung gluten dapat
mengakibatkan nutrisi seperti folat dan zat besi tidak terserap sepenuhnya.
“Kemudian Jika dibiarkan
tanpa penanganan, baik anemia defisiensi zat besi dan folat sama-sama bisa
menimbulkan komplikasi yang berujung pada kematian” menurut Kadek Novi, kamis (19/10/2023) tenaga medis yang
bekerja sebagai analis, anemia atau kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan
kerusakan pada jantung, otak, dan organ lainnya.
Anemia bisa disembuhkan salah
satunya dengan mengonsumsi suplemen asam folat, zat besi dan vitamin B12.dan
jika diperlukan dapat melakukan transfusi darah.
KELOMPOK 7 :Anemia
Anggota kelompok:
·
Luh Gede Sri
Kesumasari _B50121194
·
Meylinda
Rizkhytha_B50121188
·
Nur Fajri
Rihlawaty_B50121162
·
Fahira Nur
Sya'bani_B50121195
· Awandha Rientan Syafira_B50121185
Arya_B5012118
Komentar
Posting Komentar